Cute Brown Spinning Flower

10.3.17

RADAR BAND – Chapter 13

Image by Google
Sorenya, personil Radar Band langsung menuju Zarie Studio setelah pulang sekolah. Rupanya Welvy, Arola dan Sahra tidak bersama mereka, katanya mereka akan menyusul saja.
“Beneran lo tau tempatnya, La?” tanya Welvy pada Arola. Saat itu mereka baru turun dari angkutan umum.
“Tenang, Vy! Tinggal jalan sedikit lagi,” jawab Arola. Ia menunjuk pintu gang kecil dan mulai memasukinya. Welvy dan Sahra mengikuti di belakang.
Tak sampai lima menit, mereka mendapati sebuah rumah dengan tulisan Zarie Studio di depannya. Telah terparkir empat buah sepeda di halamannya. Arola medekati pintu masuk dan mengetuknya.
Seseorang berjalan mendekat dan membuka pintu tersebut. Itu Dazaki. Ia mempersilahkan Arola, Welvy dan Sahra masuk seraya melambaikan lengan kirinya yang masih menggenggam stick drumm. Tanpa banyak bicara, mereka memasuki studio. Sudah ada Arlo, Ancient, dan Raja yang memainkan alat musik mereka. Sedangkan Reky masih mengutak-atik volume mic-nya. Seluruhnya masih menggunakan seragam sekolah, meskipun ada pula yang telah menggunakan kaos. Kecuali Dazaki, ia telah berganti pakaian seluruhnya.
“Hallo semua!” seru Sahra.
“Baru datang kalian?” tanya Ancient.
“Kok, masih pakai seragam? Gue kira pada ganti baju dulu,” tanya Welvy.
“Rumah Za itu jauh. Jadi balik ke rumah cuma simpan tas sama ganti sepatu aja,” jawab Raja.
“Rumah Dazaki?”
“Yang punya studio ini, kan kakaknya Dazaki, Kak Arie,” jelas Reky. Dazaki mengangguk saat Welvy, Sahra, dan Arola menengok ke arahnya.
“Lo! Udah selesai belum? Ayo dimulai!” ujar Reky lagi.
“Sebentar. Senarnya masih salah. Rundingin dulu aja mau main lagu apa!” jawab Arlo, masih sibuk dengan gitar.
“Lagu pemanasan, nih.” Komentar Raja.
“Disco Lazy Time, dong!” pinta Ancient. Ia memainkan melodi dari lagu tersebut.
“Emang bisa? Lagu itu, kan efeknya banyak,” ujar Arola.
“Eits! Jangan salah!” bantah Reky. Ia memperhatikan Arlo.
“Lo! Udah beres belum?” serunya.
“Sip!” Arlo mengangkat jempolnya. Ia memosisikan gitar agar nyaman digunakan.
“Nona-nona, kalian jurinya! Let’s Disco Lazy Time!” Reky memberikan aba-aba pada rekan band-nya untuk memainkan intro musik Disco Lazy Time-nya Nidji. Kemudian Reky menyambut musik dengan suaranya. Tak lupa backing vocal oleh Arlo dan Ancient saling bersahutan.
Arola yang tadinya meragukan, kini tertawa sendiri. Efek-efek musik saat lagu memasuki reff dapat dikuasai dengan baik oleh Radar Band. Juga suara Reky dengan kemampuannya yang fasih dalam berbahasa inggris, membuat musik semakin asyik.
“Keren, keren banget! Kalau boleh main lagu ini di final, pati Logo Band kalah deh,” puji Sahra. Matanya masih memerhatikan Raja dan Bass-nya.
“Thank you! Thank you, Girls!” ucap Reky dengan mic-nya. Ia membungkukkan tubuh ke arah Sahra, Arola, dan Welvy yang menonton mereka.
“Nanti di final mau bawa lagu apa?” tanya Welvy.
“Enaknya lagu gimana, ya?”
“Kalau menurutku sih, lagunya harus yang semua orang hafal dan buat penonton ikuti iramanya,” usul Welvy.
“Iya. Jadi semua penonton bisa ikut nyanyi,” tambah Sahra.
“Boleh juga, tuh. Tapi, lagu apa yang begitu, ya?” tanya Raja.
Seraya memain-mainkan alat musiknya, semua personil Radar Band mencari lagu yang akan dibawakannya saat final festival band. Begitu pun Welvy, Arola dan Sahra.
“Gue tau!” seru Arlo tiba-tiba.
“Gimana kalau lagu yang itu....”


-to be continued-

DAY 17 : POST ABOUT YOUR ZODIAC SIGN, AND WHETHER OR NOT IT FITS YOU

Hai.. hai..!!!

Kita bertemu kembali bersama aku yang sekarang mulai jarang update gara-gara banyak alasan. Padahal sebenarnya bisa aja update, tapi dasarnya aja nggak mau meluangkan waktu ya. Hahaha. Aku mulai kendor sama diri aku sendiri. Ingin mulai jadi sedikit strik lagi supaya apa yang diinginkan tercapai ya J.

Semoga apa yang kita semua impikan dan cita-citakan bisa tercapai ya saudara J

Oke! Kita lanjut ke writing challenge di hari ke-17. Apa sih?

DAY 17 : POST ABOUT YOUR ZODIAC SIGN, AND WHETHER OR NOT IT FITS YOU

Hmm.. my zodiac sign?

Aku lahir tanggal 7 Maret, jadi sudah tahu dong apa Zodiak aku?

Yap! PISCES.
image by Google
Kalau bicara soal cocok atau nggak cocok sama diri aku, sebenarnya aku nggak terlalu percaya sama lamaran bintang begini. Kalau misalnya lamaran zodiac-nya positif baru aku percaya, tapi kalau udah bilang yang negatif-negatif, jangan di percaya deh. Karena yang menentukan nasib kita kan Tuhan YME, bukan lamaran zodiac J

Tapi, aku suka banget sama lambang dari zodiac ini. Pisces itu kan diambangkan dengan dua ikan yang saling berhadapan ya? Dan juga simbolnya itu, unik banget. Pokoknya aku suka deh. Ditambah aku suka banget makan ikan, jadinya tambah suka banget. Setiap lihat lambang pisces, perut pasti bunyi karena kelaparan. Hahaha. Nggak nyambung ya J

Tapi ya gimana ya. Aku juga neh sama diri aku nih. Aku kan follow akun instagram sea photograph gitu ya, kalau ada foto gurita atau ikan raksasa gitu, di bayangan aku bukan “Wow! Keren!” tapi justru “Kayaknya enak, deh!”. Ada yang salah ya sama otak aku kayaknya. Hahaha.

Ok! Sampai sini dulu ya cerita hari ini. Nanti-nanti kita lanjut lagi. Hahahaha.

See you in the next post.


*Oh iya! Baca juga ya update-an cerbung aku:
1. RADAR BAND - on going

J THANK YOU J

3.3.17

RADAR BAND – CHAPTER 12

image by Google
“Nah, nanti X-nya diganti sama dua. Terus dapat deh, hasilnya.” Ancient menyoret-nyoret buku tulisnya saat menerangkan salah satu soal matematika yang ditanyakan Dazaki.
“Oke! Gue ngerti,” balas Dazaki. Ia mencoba mengerjakan soal tersebut sendiri.
“Za! Emang nggak capek ya belajar terus?” tanya Ancient seraya memperhatikan Dazaki yang begitu semangat.
“Nggak juga, sih.” jawab Dazaki. Pandangannya tak ia lepaskan dari soal di bukunya.
Ancient hanya mengangguk-angguk mendengar jawaban Dazaki. Ia bersyukur kemampuannya masih berguna untuk orang lain.
“Eh! Udah liat pengumuman festival band?” tanya Ancient lagi. Dazaki mengangkat kepalanya.
“Belum. Tadi gue langsung ke perpustakaan,” jawab Dazaki menggelengkan kepala.
Tak lama setelah itu, Arlo dkk memasuki perpustakaan. Mereka menengok sekeliling perpustakaan untuk menemukan Dazaki dan Ancient. Pencarian terhenti saat matamereka berhasil menangkap dua sosok yang duduk di bangku dekat jendela belakang. Tanpa banyak berseuara, mereka mendekati sosok itu.
“Rajin banget, sih!” komentar Raja saat tiba di meja Ancient dan Dazaki.
“Ssstt! Jangan berisik!” balas Ancient. Ia menyimpan telunjuk di bibirnya. Raja membalas dengan melakukan hal yang sama.
“Udah selesai?” tanya Arlo. Ia menarik bangku untuk duduknya.
“Iya,” jawab Dazaki.
“Hallo, An!” Welvy muncul dari belakang Arlo.
“Hallo juga. Eh! Kok bisa bareng Arlo, Reky, Raja?” tanyanya.
“Ketemu di Paramedia,” jawab Arola.
Sahra menganggukan kepala mendukung pernyataan Arola.
“Jadi, gimana? Kita masuk final?” tanya Ancient pada Arlo.
“Masuk final, dong!” ujar Raja menjawab pertanyaan Ancient. Wajah Daaki dan Ancient langsung sumringah.
“Jadi, sekarang harus kita bicarakan nih langkah selanjutnya. Kalian sudah selesai, kan belajarnya? Kita ngobrol di luar aja, gimana?” ucap Arlo.
Mereka keluar dari  perpustakaan dan menuju kantin. Setelah duduk melingkari salah satu meja kantin, Arlo memulai rapat dadakan itu. Topik pembicaraannya tak lain adalah mengenai persiapan untuk final festival band nanti. Mulai dari pilihan lagu hingga jadwal latihan.
“Kalian kalau latihan dimana?” tanya Welvy tiba-tiba.
“Kita boleh ikut nggak?” tambah Arola.
“Janji nggak akan ganggu deh,” tambah Sahra.
“Nanti ngapain di sana?” tanya Raja.
Welvy memutar otaknya untuk mencari alasan agar motifnya untuk mendekati Arlo tidak ketahuan. Ia mengernyitkan dahi seraya melirik Arola dan Sahra, berharap mereka membantu untuk mencari alasan. Tapi, sepertinya mereka pun kebingungan. Kemudian Welvy menengok ke arah Ancient yang menatapnya ingin tahu.
“Itu lho, kita... mau temani Ancient,” jawab Welvy. Semua mata menatap ada Ancient.
“Gue?” Ancient kebingungan.
“Iya, kan An? Kan lo pernah minta kita buat temani lo pas latihan band?” ujar Welvy lagi. Ia mengedip-ngedipkan matanya pada Ancient. Ancient langsung mengerti maksud Welvy.
“Ooohh..., iya. Gue bilang begitu pas di kelas tadi pagi. Nggak apa-apa kan, ya?” ucap Ancient.
“Nggak apa-apa, sih.” jawab Arlo.
“Yeay! Thanks ya, Arlo.” Welvy berseru riang. Ia menarik tangan Arlo. Arlo hanya bisa tersenyum membalasnya.
“Tapi, jangan ganggu lho, ya!” ujar Raja.
“Tenang! Tenang! Nggak bakal ngeganggu kok. Kalian latihan dimana?”
“Zarie Studio. Tau, kan?”


-to be continued-

2.3.17

DAY 16 : SOMETHING THAT YOU MISS


Hallo, hallo guys!!!

Kita bertemu kembali dalam 30 Days Writing Challenge bersama Ana. Kok jadi seperti penyiar radio begini? Tapi, nggak apa-apa lah. Yang penting aku dan guys semua bisa bertemu dan memandang tulisan yang sama. Biar agak mesra sedikit gitu. Hahai.

So, sekarang kita lanjutkan ke Challenge hari ke-16. Apakah itu? Yaitu:

DAY 16 : SOMETHING THAT YOU MISS

Sesuatu yang kurindukan?

Sesuatu? Sesuatu? Sesuatu?

Kayak lagunya Syahrini ya :D *langsung nyanyi lagunya kalau dengar kata ‘sesuatu’.

Kita kembali ke challenge-nya, ya! Jadi sesuatu yang sangat aku rindukan saat ini adalah MENGGAMBAR.
image by Google
Sudah lama ku tidak menggambar saudara-saudara. Aku udah cerita belum kalau aku suka mengambar? Hobi saja sih sebenarnya. Nggak terlalu didalam-dalami amat. Soalnya kalau aku sudah menggambar itu, sampai lupa waktu banget. Lupa makan, lupa minum, lupa pacar *ups!!!

Yah, begitulah. Terkadang aku juga berpikir ingin bekerja di bagian yang berhubungan dengan gambar-gambar gitu, tapi aku nggak tahu harus mulai darimana. Karena, dari awalnya nih, aku kurang terlalu merencanakan masa depanku, terutama saat lulus SMA. Ingat ya guys, terutama buat pembaca yang masih SMA, hati-hati banget untuk memilih jurusan yang ingin kalian masuki saat kuliah nanti. Karena akan berpengaruh pada masa depan kalian nantinya. Ok!

Hmmm, mungkin sekian dulu ya tulisan challenge day ke-16 ini. Semoga bermanfaat aja deh buat kalian.

See you in the next post J


DAY 15 : BULLET POINT YOUR WHOLE DAY

Kita lanjutkan ke challenge berikutnya, yaitu challenge ke -15:

Apakah challengenya? Yaitu:

DAY 15 : BULLET POINT YOUR WHOLE DAY
image by google
Aku harus membuat daftar apa aja yang aku lakukan sepanjang hari. Really, this is the tough one. Secara, aku nggak pernah mengabsen kegiatan aku selama ini. Tapi, demi challenge ini, rela aku lakukan, dan dapatlah data-datanya. Berikut keterangan di bawah ini :P
  • Wake up at 7.00 am
  • Lazying around in my room till 8.30 am
  • Take a bath at 8.30 am
  • Done from bath and dressing batik to go to work from 8.30 - 9.30 am (katanya hari kamis seragamnya batik)
  • Go to work with busway 45 minutes, I arrive to officee at 10.15 am (pake busway jurusan ragunan-dujuh atas, naik halte warung jati turun halte dukuh atas 2)
  • Doing office work at 10.15 - 11.45 am (buat sub menu E-form Assignment di menu SSU)
  • Lunch at 11.45 - 13.15 (makan ayam balado di rm Tetangga)
  • Go to work again 13.15 (betulin aplikasi LOSBRICC  yg masih salah)
  • Selesai kerja main game jam 15.30
  • Masih ngebetulin kerjaan sekitar jam 17.00
  • Nungguin hujan di kantor karena gak bisa pulang 18.00
  • Pulang dari kantor 19.00 krn hujan udah redaan. Gak makan malam juga.
  • 45 minute perjalanan pulang pake busway
  • 20.00 kurang ke indomart deket kosan buat beli tiket dufan. Dapet hadiah teh botol 1 pck.
  • 21.00 nungguin babang gojek yg nyebelin banget. Di aplikasi 2 menit, datangnya 10 menit kemudian. Kan bete yak.
  • 21.30 nyampe kosan. Istirahat.
  • 22.00 bersih-bersih, ganti baju, tidur-tiduran sampe tidur beneran.
Nggak jelas banget yah? Ya, nggak apa-apalah. Btw, hari ini lagi nggak niat banget buat nulis, jadi singkat-singkat aja yah postingannya.

See you in the next post J