Kamis,
18 Oktober 2012
Rekan
kerja:
1.
Umi Trimukti (G74110034)
2.
Ni Kadek (G74110048)
3.
Lusia Anita (G74110019)
LAPORAN BIOFISIKA UMUM
“SPEKTRUM ABSORPSI KLOROFIL”
ANA FITRIANA
G74110018
Asisten:
1. Ajeng Widy Roslia (G74090029)
2.
Feby Rahmawati.F (G74090032)
3.
Budi Setiadi (G74090037)
4.
Andri Hanyansyah (G74090039)
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
1. Tujuan
Mahasiswa mampu
mengekstrak klorofil dan menentukan konsentrasi klorofil dengan metode
absorbansi UV-vis.
2. Alat
dan Bahan
a) Daun
dari tanaman tipe C3 dan C4
b) Mortar
c)
Alkohol 80%
d) Kertas
saring (tissue)
e) Gunting
f) Labu
takar 50 ml dan 100 ml
g) Spectrometer
UV-VIS
3. Teori
Singkat
Klorofil adalah kelompok pigmen
fotosintesis
yang terdapat dalam tumbuhan,
menyerap cahaya merah, biru dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau yang
menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri warnanya. Terdapat dalam kloroplas dan
memanfaatkan cahaya
yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses
fotosintesis. Klorofil menyerap cahaya
paling kuat pada pita merah dan biru.
Nama "chlorophyll" berasal dari bahasa Yunani
kuno : choloros= green (hijau), and phyllon= leaf (daun). Fungsi krolofil pada
tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses
fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman mensintesis karbohidrat
(gula menjadi pati), dari gas karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar
matahari.
Klorofil merupakan pigmen hijau tumbuhan dan merupakan pigmen yang paling
penting dalam proses fotosintesis. Sekarang ini, klorofil dapat dibedakan dalam
9 tipe : klorofil a, b, c, d, dan e. Bakteri klorofil a dan b, klorofil
chlorobium 650 dan 660. klorofil a biasanya untuk sinar hijau biru. Sementara
klorofil b untuk sinar kuning dan hijau. Klorofil lain (c, d, e) ditemukan
hanya pada alga dan dikombinasikan dengan klorofil a. bakteri klorofil a dan b
dan klorofil chlorobium ditemukan pada bakteri fotosintesin
(Arman : 2012).
(Arman : 2012).
4. Prosedur
Percobaan
a) Siapkan
daun sebanyak kurang lebih 10 gr atau secukupnya.
b) Pilih
daun yang dipergunakan (pada percobaan ini, yang digunakan adalah daun jati).
c) Daun
segar potong kecil-kecil dan timbang sebanyak 2 gr.
d) Gerus
daun sampai halus dengan mortar dalam alkohol 80% secukupnya.
e) Hasil
gerusan kemudian disaring dengan kertas tissue ke dalam labu ukur 100 ml.
f) Penggerusan
dan penyaringan diulang bila masih ada klorofil yang tersisa.
g) Tambahkan
alkohol 80% ke dalam labu ukur sampai mencapai 100 ml, kemudian ambil 5 ml
larutan ini dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml dan diencerkan dengan alkohol
80% sampai volumenya 50 ml.
h) Dengan
menggunakan spektrofotometer larutan klorofil tersebut diukur transmitansinya
(T) pada panjang gelombang (λ) yang telah ditentukan.
i)
Simpan ekstrak yang
telah dibuat dalam wadah yang disediakan. Berilah label pada wadah tersebut.
5. Data
Nama
sampel : Daun Jati
Massa
timbang :
2 gr
Tabel (1) Nilai Absorbansi dan Transmitansi Klorofil
|
||
Panjang Gelombang (nm)
|
Absorbans
|
Transmitans
|
350
|
0
|
1.000000000
|
390
|
1.683
|
0.020749135
|
420
|
1.830
|
0.014791084
|
440
|
1.920
|
0.012022644
|
460
|
1.892
|
0.012823306
|
480
|
1.919
|
0.012050359
|
500
|
1.788
|
0.016292960
|
520
|
1.661
|
0.021827299
|
540
|
1.443
|
0.036057864
|
560
|
1.093
|
0.080723503
|
580
|
0.778
|
0.166724721
|
600
|
0.400
|
0.398107171
|
620
|
0.329
|
0.468813382
|
640
|
0.242
|
0.572796031
|
660
|
0.296
|
0.505824662
|
Tabel (2) Perhitungan
Konsentrasi Klorofil
|
||
Panjang Gelombang (nm)
|
Nilai Absorbsi
|
Transmittansi
|
645
|
0.239
|
0.576766463
|
663
|
0.296
|
0.505824662
|
Gambar 1. Daun
Jeruk
|
Gambar 2.
Mortar (Taap penggerusan)
|
Gambar 3.
Spektrometer
|
Gambar 5. Daun
yang sudah dipotong dengan gunting
|
Gambar 6.
Larutan ekstrak daun tumbuhan jeruk bali
|
Gambar 7.
Kuffet, corong, gelas kimia, dan pipet tetes
|
Gambar 9.
Ekstrak daun jati
|
Gambar 8. Larutan ekstrak daun jati
|
Gambar 4. Alkohol 80%
|
6. Pengolahan
Data
Dengan:
Untuk tabel (1)
Untuk Tabel (2)
7. Pembahasan
Berdasarkan tipe
fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan
CAM (crassulacean acid metabolism). Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah
panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun tanaman C3 lebih
adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman
pertanian, seperti gandum, kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan kapas
merupakan tanaman dari kelompok C3.
Tumbuhan C3 adalah
tumbuhan yang karbon dioksidanya memasuki siklus Calvin terlebih dahulu.
Kemudian mengalami fiksasi karbon dan membentuk senyawa awal berkarbon-tiga.
Sebagian besar, tumbuhan tinggi masuk ke dalam kelompok tumbuhan ini. Apabila
stomata pada tumbuhan C3 menutup, maka terjadi peningkatan fotorespirasi
pengikatan O2 oleh enzim Rubisco.
Tumbuhan C4 adalah
tumbuhan yang mendahului siklus Calvin dengan
dengan fiksasi karbon cara lain yang membentuk senyawa berkarbon-empat
sebagai produk pertamanya (Campbell, 197:2002). Sel seludang pembuluh
berkembang baik dan banyak mengandung kloroplas, sehingga fotosintesis lebih
banyak terjadi pada sel ini. Dalam sel ini juga terjadi pengikatan CO2
di udara yang melalui siklus C4 pada sel mesofil dan reduksi karbon melalui
siklus Calvin.
Sedangkan tumbuhan CAM
tidak mengikat CO2 secara langsung. Reduksi karbon melalui lintasan
C4 dan C3 (siklus Calvin) pada waktu yang berbeda. Lintasan C4 terjadi pada
siang hari dan lintasan C3 terjadi pada malam hari. Contoh tumbuhan ini yaitu
kaktus, anggrek, dan nenas.
Klorofil adalah kelompok pigmen
fotosintesis
yang terdapat dalam tumbuhan,
menyerap cahaya merah, biru dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau yang
menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri warnanya. Terdapat dalam kloroplas dan
memanfaatkan cahaya
yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses
fotosintesis (Wikipedia.org).
Klorofil terbagi manjadi
2 macam, yaitu klorofil a dan klorofil b. Klorofil a adalah warna hijau tua
pada daun dan merupakan zat yang paling berperan dalam fotosintesis. Sedangkan
klorofil b adalah warna hijau muda pada daun. Selain itu ada daun memiliki
warna kuning, merah tua, ungu dan warna-warna lain yang disebut karotenoid.
Warna lain tersebut disebut juga pigmen yang fungsinya sebagai penunjang untuk
membantu menampung sinar matahari kemudian disalurkan pada klorofil a. Hal ini
membantu mempercepat proses fotosintesis.
Pada percobaan, saat
panjang gelombang 350 nm sampai 480 nm diberikan nilai absorban mengalami
peningkatan. Ketika panjang gelombang dinaikkan kembali menjadi 500 nm sampai
660 nm, nilai absorban justru menurun. Adapun pada panjang gelombang 350 nm,
tidak terdeteksi adanya nilai absorbansi. Sehingga, dapat diketahui bahwa nilai
absorban berbanding lurus pada panjang gelombang (350-480) nm dan berbanding
terbalik pada panjang gelombang (500-660) nm. Adapun tidak terdeteksinya nilai
absorban pada panjang gelombang 350 nm disebabkan karena gelombang pada ukuran
tersebut tidak mampu menembus larutan. Sebab larutan lebih pekat.
Spektrometer adalah
alat untuk mengukur spektrum
cahaya
dan juga merupakan alat optik
untuk menghasilkan garis spektrum
cahaya
dan mengukur panjang gelombang
serta intensitasnya. Sedangkan spektroskopi
adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya,
suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi
tersebut serta merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan
materi (Wikipedia.org).
Adapun aplikasi dari
percobaan spektrum absorpsi klorofil ini yaitu untuk mengetahui banyaknya
jumlah klorofil yang terdapat pada daun tumbuhan dan mengetahui kepekatan suatu
larutan.
8.
Kesimpulan
Konsentrasi klorofil
dapat ditentukan metode absorbansi UV-Vis. Yaitu dengan menggunakam
spektrometer yang menembakan gelombang pada panjang tertentu dan mencatat nilai
absorbansi untuk mengetaui nilai transmitan suatu larutan ekstrak daun tumbuhan
yang akan diuji. Saat nilai absorbansi dan transmitansi didapatkan, maka
konsentrasi klorofil dapat ditentukan dengan menambahkan banyaknya klorofil a
dan klorofil b pada konsentrasi tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
Neil A. 2002. Biologi. Jakarta:
Erlangga.
Sudarman,
Dwi. 2010. Perbedaan Tanaman C3, C4 dan
CAM. http://iman56.blogspot.com/2010/10/perbedaan-tanaman-c3-c4-dan-cam.html.
Diakses pada 6 November 2012.
Atmaja,
Arman. 2012. Spektrum Absorpsi Klorofil. http://atmakarya.blogspot.com/2012/10/spektrum-absorpsi-klorofil.html.
Diakses pada 6 November 2012
Wikipedia.
2012. Spektrometer. http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrometer.
Diakses pada 6 November 2012.
[ ]. 2011. Pengertian Klorofil.
http://www.kumpulanistilah.com/2011/06/pengertian-klorofil.html. Diakses pada 6
November 2012.
Wikipedia.
2012. Klorofil. http://id.wikipedia.org/wiki/Klorofil.
Diakses pada 6 November 2012.
Wikipedia.
2012. Spekroskopi. http://id.wikipedia.org/wiki/Spektroskopi.
Diakses pada 6 November 2012.
0 komen:
Posting Komentar