Kamis,
27 September 2012
Rekan
kerja:
1.
Umi Trimukti (G74110034)
2.
Ni Kadek (G74110048)
3.
Lusia Anita (G74110019)
LAPORAN BIOFISIKA UMUM
“TRASNPIRASI PADA DAUN TUMBUHAN”
ANA FITRIANA
G74110018
Asisten:
1. Ajeng Widy Roslia (G74090029)
2.
Feby Rahmawati.F (G74090032)
3.
Budi Setiadi (G74090037)
4.
Andri Hanyansyah (G74090039)
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
1.
Tujuan
Tujuan dari percobaan
ini untuk mempelajari pergerakan air dalam tumbuhan, dengan mengukur perubahan
tekanan ketika tumbuhan bertranspirasi.
2. Alat
dan Bahan
-
Pressure
Sensor PA-2113A
-
Xplorer
GLX PS-2002 atau PASPORT Interface
-
Tumbuhan atau
semaian/bibit, tinggi 12-15 cm
-
Pisau atau
silet, mangkuk air dingin, isolatip
-
Lab stand, 2
kepitan/klem, glycerin, kipas listrik
3. Teori
Singkat
Transpirasi merupakan
proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi terbagi menjadi dua, yaitu faktor
dalam dan faktor luar. Faktor dalam memiliki hubungan dengan keadaan internal
daun, seperti jumlah stomata, ketebalan daun, luas permukaan daun, ada tidaknya
lapisan lilin dan bulu-bulu daun, hingga bentuk daun tersebut. Adapun faktor
luar diantaranya sinar matahari, angin, kelembaban udara, suhu, sampai keadaan
air tanah.
Stomata mempengaruhi
laju transpirasi. Saat stomata terbuka maka laju transpirasi menjadi lebih
cepat. Sedangkan saat stomata tertutup, laju transpirasi menjadi lambat. Adapun
penyebab terbuka dan tertutupnya stomata akibat naiknya suhu pada daun dan
tertutupnya stomata karena turunnya suhu daun. Perubahan suhu tersebut
dipengaruhi oleh faktor luar sinar matahari, angin, dan kelembaban udara.
Sedangkan keadaan air tanah akan memperlambat laju transpirasi saat volume air
dalam tanah rendah. Namun, ketika volume air dalam tanah tinggi maka laju
transpirasi akan cepat.
4.
Prosedur
Percobaan
a)
Set-Up
Peralatan
1)
Masukkan ujung
kait konektor ke dalam salah satu ujung tabung plastic . gunakan setetes glycerin untuk pelumasan.
2)
Potong batang
semaian tanaman 2-3 cm di atas permukaan tanah. Segera rendam ujung potongan
dalam air, dan biarkan terendam, iris miring ujung potongan segar tersebut.
3)
Isi tabung
dengan air sehingga ada celah udara 2-3 cm pada salah satu ujung.
4)
Tempatkan jempol
anda di atas ujung bebas tabung, letakkan tabung di bawah air dan masukkan
tangkai potongan tanaman. Cegah munculnya gwlembung udara.
5)
Selotip bagian
ujung selang yang terdapat tanaman untuk menciptakan segel kedap udara.
6)
Kunci tanaman
pada posisi tegak lurus dengan klemp ke stan lab.
7)
Tempelkan pressure sensor ke batang support stan lab dengan menggunakan
klem/kepitan lain. Port tekanan harus 5-7 cm di ats ujung potongan tangkai
tanaman untuk mencegah air memasuki pressure
sensor.
8)
Arahkan
perangkai pada ujung tabung plastic dengan port tekanan pressure sensor. Putar perangkai hingga terkunci. Pastikan tak ada
air yang masuk.
b)
Set-up
Software
1)
Hubungkan
susunan sensor tekanan ke PASPORT Interface: pilih “Launch DataStudio”. Tampilan
grafik (P vs t) akan muncul.
2)
Klik dua kali
atau seret ikon tampilan Digits untuk membuka tampilan Digits dari Pressure (kPa).
c)
Mengambil
dan Mencatat Data
1)
Klik tombol Start untuk memulai mengambil data.
2)
Koleksi data
selama 600 s, klik tombol Stop.
3)
Set kipas
listrik ± 100 cm dari tanaman. Putar dalam setting
low.
4)
Catat run
datanya kira-kira 600 s.
5. Data
Tabel 1. Kecepatan Transpirasi Tumbuhan
Transpiration
Run
|
P1
|
P2
|
ΔP
(kPa)
|
T1
|
T2
|
Δt
(s)
|
Rate
Of Transpiration (kPa/min)
|
No
Fan
|
102.1
|
96
|
-6.1
|
20
|
475
|
455
|
-0.804395604
|
Fan
|
96.2
|
95.9
|
-0.3
|
20
|
475
|
455
|
-0.03956044
|
6. Analisis
Data
a) No Fan b) Fan
kPa/min
kPa/min
Grafik
1.
Grafik
2.
7. Pembahasan
Transpirasi merupakan proses kehilangan air
dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata (Anggi, 2010). Sedangkan
menurut Salisburry (1992), transpirasi
dapat dikatakan proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan
melalui stomata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi, seperti disebutkan
oleh Sibarani, terbagi menjadi dua, yaitu faktor dalam tumbuhan dan faktor luar
tumbuhan. Faktor dalm tumbuhan yaitu besar
kecilnya daun, tebal tipisnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau
tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu di permukaan daun, banyak
sedikitnya stomata, dan bentuk dan lokasi stomata. Sedangkan faktor luar yang
mempengaruhi transpirasi yaitu sinar matahari, temperatur, kelembaban udara,
angin, dan keadaan air dalam tanah.
Sinar matahari menyebabkan membukanya stomata dan
gelap menyebabkan tertutupnya stomata, jadi banyak sinar berarti juga
mempergiat transpirasi. Karena sinar itu juga mengandung panas (terutama sinar
infra-merah), maka banyak sinar berarti juga menambah panas (temperatur naik).
Kenaikan tempratur sampai pada suatu batas yang tertentu menyebabkan melebarnya
stomata dan dengan demikian memperbesar transpirasi (Sibarani, 2010). Temperatur mempengaruhi suhu pada daun. Saat
suhu turun maka stomata akan tertutup sehingga laju transpirasi akan melambat.
Sedangkan, saat suhu naik, stomata akan terbuka sehingga laju transpirasi naik.
Hal ini terjadi pula pada kelembaban
udara dan angin. Sedangkan keadaan air dalam tanah dapat memperlambat laju
transpirasi saat kandungannya tersebut sedikit, sedangkan laju transpirasi akan
naik saat kandungan air tanah tinggi.
Berdasarkan data yang didapatkan, laju perubahan tekanan dalam
tabung untuk percobaan tidak menggunakan kipas angin yaitu -0.804395604 kPa/min. Sedangkan,
percobaan laju perubahan tekanan yang menggunakan kipas angin yaitu -0.03956044
kPa/min. Tanda (-) menyatakan bahwa laju
perubahan tekanan dalam tabung mengalami penurunan. Perubahan tekanan
berbanding terbalik dengan waktu, sehingga tekanan akan terus menurun seiring
berjalannya waktu. Hal tersebut disebabkan volume cairan pada tabung berkurang,
namun volume tabung tetap. Berkurangnya cairan tersebut disebabkan adanya
peristiwa transpirasi pada tanaman. Jadi, laju perubahan tekanan memiliki
hubungan berbanding lurus dengan peningkatan kehilangan air. Sebab, tekanan
yang semakin menurun mengakibatkan laju transpirasi semakin kecil.
Kipas
mempengaruhi laju perubahan tekanan. Angin dari kipas akan memberikan efek
ganda yang saling bertentangan pada daun, yaitu mempercepat laju transpirasi
atau memperlambatnya. Pada percobaan ini, angin memberikan efek memperlambat
laju transpirasi. Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari suhu daun yang
menurun. Suhu daun yang menurun akan berimbas pada mengecilnya mulut daun
(stomata) sehingga mengurangi laju transpirasi. Fenomena alami yang meniruksn
kipas adalah angin.
Untuk
meminimasi kehilangan air dari daunnya, tumbuhan dapat melakukan beberapa
adaptasi. Berikut adaptasi dari beberapa tumbuhan, sebagaimana dikutip dari
Wikipedia.org.
“Tumbuhan seperti pohon jati dan akasia mengurangi
penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas. Pada tumbuhan padi-padian, liliacea dan jahe-jahean,
tumbuhan jenis ini mematikan daunnya pada musim kemarau. Pada musim
hujan daun tersebut
tumbuh lagi.Tumbuhan yang hidup di gurun pasir atau lingkungan yang kekurangan air (daerah panas) misalnya kaktus, mempunyai
struktur adaptasi khusus untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada tumbuhan yang
terdapat di daerah panas, jika memiliki daun maka daunnya berbulu, bentuknya
kecil-kecil dan kadang-kadang daun berubah menjadi duri dan sisik. Lapisan
lilin berfungsi untuk melindungi daun dari penguapan yang berlebihan dan
gangguan serangga. Sistem
perakaran tumbuhan di daerah panas memiliki akar yang panjang-panjang sehingga
dapat menyerap air lebih banyak. Stomata pada daun dapat membuka di siang hari dan menutup pada malam hari
untuk menghindari penguapan yang berlebihan, karena itu stomata disebut dengan mulut
daun.”
Jadi, pada
praktikum ini adaptasi yang dilakukan tumbuhan adalah dengan menutup mulut daun
(stomata) karena suhu yang menurun sebagai akibat dari terjadinya angin.
8. Kesimpulan
Tumbuhan mengalami pergerakan air pada tubuhnya secara bertahap. Hal tersebut
dibuktikan oleh terjadinya perubahan tekanan yang semakin menurun pada tabung.
Saat kondisi lingkungan tanaman normal, laju transpirasi berlangsung mendekati
konstan. Tetapi, saat kondisi lingkungan terganggu, laju transpirasi dapat
terhambat maupun dipercepat. Kondisi lingkungan yang mempengaruhi laju
transpirasi tersebut, disebut sebagai faktor-faktor luar yang mempengaruhi
transpirasi.
DAFTAR PUSTAKA
Salisburry
Frank B, Ceon W Ross.1992. Fisiologi
Tumbuhan. Bandung: ITB
Arga,
Anggi. 2010. Transpirasi.
http://anggi-arga.blogspot.com/2010/03/transpirasi.html. Diakses pada 01
Oktober 2012.
Sibarani.
2010. Transpirasi pada Tanaman. http://vansaka.blogspot.com/2010/03/transpirasi-pada-tanaman.html.
Diakses pada 01 Oktober 2012.
Wikipedia.
2012. Tranpirasi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Transpirasi. Diakses pada 01 Oktober 2012.
0 komen:
Posting Komentar