Kecupan surya yang merangkak tinggi
Manis, manis sensasi
Bak alam yang bermain sepoi angin
Tersudut hingga miring
Hanya di sana penuhi mata
Pemandangan indah terpancar darinya
Kilau yang silau tetapi damai
Menarik hatiku yang permai
Kecup lagi surya yang berjalan lurus
Ketika tatapan bertemu terurus
Mendelik lewati seolah mati
Tapi itulah paling kunikmati
Kecup lagi surya yang terjun
Manisnya tak pernah luntur
Biaskan merah bukan darah
Namun aroma yang takkan lelah
Manisnya pemandangan indah
(A present for Imam Subakti)
0 komen:
Posting Komentar