Sorakan dan tepuk tangan penonton
menyambut naiknya seluruh personil Radar Band ke atas panggung, tak kalah ramai
dari Logo Band. Para personil Radar Band langsung menempati posisinya
masing-masing. Setelah mengetes mic, Reky mulai angkat bicara.
"Nggak usah pakai lama. Radar
di sini bakal buat telinga panas kalian, jadi lebih panas. Pastinya lewat lagu
'Mencintaimu (keangkuhanku)'!". Dimulailah lagu milik 'The Fly' tersebut
yang dibawakan oleh Radar Band.
Mencintaimu…
Membunuh keangkuhanku…
Kehadiranmu…
Membius hatiku
Ajari aku…
Hapuskan mimpi burukku
Mencintai dirimu…
Cintaku S’lamanya.
“Wah,
ternyata kebih heboh dari waktu latihan!” seru Arola pada kedua temannya.
“La,
kamu gak ambil gambarnya?” tanya Sahra.
“Mereka
sih nggak usah difoto, udah kefoto sendiri!” jawab Arola. Sahra dan Welvy
saling bertatapan, tidak paham dengan ucapan Arola.
Setelah
lagu selesai, sorakan dan tepuk tangan penonton mengirinya. Setelah sorakan
agak mereda, Reky segera mengumumkan lagu kedua mereka.
“Selanjutnya,
sebuah lagu yang akan mendinginkan telinga kalian. Radar akan ajak ke ‘Tempat
Paling Indah’! teriaknya. Intro lagu ‘Tempat Paling Indah –Tahta’ segera
dimainkan.
Tepuk
tangan penonotn kembali riuh ketika Reky mulai bernyanyi. Suaranya memang mirip
dengan vokalis band Tahta, yaitu Phewe. Tapi itu menurut Arola, Sahra, dan
Welvy saja. Hehehe…
“Tuh,
benar kan? Suara Reky emang mirip vokalisnya Tahta. Nggak ada bandingannya,”
ujar Arola.
“Nggak,
La. Suara Reky kalau nggak dibarengin sama permainan gitarnya Arlo, nggak
sebagus kayak gini,” bantah Welvy.
“Sorry
ya, La, Vy. Vokal Reky dan gitarnya Arlo nggak akan seimbang kalau gak ada
bass-nya Raja,” ucap Sahra. Akhirnya mereka menjadi sibuk mempertahankan
pendapatnya masing-masing daripada memperhatikan penampilan Radar Band.
“Ssssstttt!”
seru Lala yang ada di sekitar mereka. “Bisa diam gak ,sih? Lagi nonton nih,”
tegurnya. Welvy, Arola, dan Sahra langsung diam dan kembali memperhatikan ke
depan.
Ku lelaki yang tak bisa menangis
Apa yang harus kulakukan?
Bila kau menjadi milikku
Kan kurelakan semua
Sesak hidupku
‘Kan kujadikan kau ratuku
Di tempat yang paling indah
Di tempat yang paling indah
Di hidupku…
Permainan
gitar Arlo mengiringi intro reff pertama membut tepuk tangan penonton tak
terhindari. Penonton terus ikut bernyanyidan menggoyangkan tubuhnya mengikuti
irama hingga lagu berakhir.
“Waw!
Waw! Waw! Tepuk tangan untuk Radar Band!” teriak MC Girie seraya memasuki
panggung tepat setelah lagu selesai. Personil Radar Band melepaskan alat-alat
musiknya dan mulai beranjak turun dari panggung.
“Thanks
banget buat Radar Band, ya. Udah sabar banget,” ujar MC Oby yang berjalan
mengikuti MC Girie.
“Lho,
sabar kenapa By?” tanya MC Girie.
“Sabar
nungguin penampilannya. Giliran terkahir kan mereka,” jawab MC Oby.
“Oh,
iya yak!” balas MC Girie.
“Sambil
menunggu penilaian juri nih, Kak Girie. Gimana kalau kita langsung aja ke acara
hiburan?” tanya MC Oby.
“Nah,
benar. Setuju banget. Kalau gitu langsung kita panggil aja ya… Hiburan pertama…,”
- to be continued -
0 komen:
Posting Komentar