Cute Brown Spinning Flower

4.5.20

RADAR BAND - Chapter 15

Sumber: anitrendz.net

Sorakan dan tepuk tangan penonton menyambut naiknya seluruh personil Radar Band ke atas panggung, tak kalah ramai dari Logo Band. Para personil Radar Band langsung menempati posisinya masing-masing. Setelah mengetes mic, Reky mulai angkat bicara.
"Nggak usah pakai lama. Radar di sini bakal buat telinga panas kalian, jadi lebih panas. Pastinya lewat lagu 'Mencintaimu (keangkuhanku)'!". Dimulailah lagu milik 'The Fly' tersebut yang dibawakan oleh Radar Band.

            Mencintaimu…
            Membunuh keangkuhanku…
Kehadiranmu…
Membius hatiku
                         Ajari aku…
Hapuskan mimpi burukku
Mencintai dirimu…
Cintaku S’lamanya.

“Wah, ternyata kebih heboh dari waktu latihan!” seru Arola pada kedua temannya.
“La, kamu gak ambil gambarnya?” tanya Sahra.
“Mereka sih nggak usah difoto, udah kefoto sendiri!” jawab Arola. Sahra dan Welvy saling bertatapan, tidak paham dengan ucapan Arola.
Setelah lagu selesai, sorakan dan tepuk tangan penonton mengirinya. Setelah sorakan agak mereda, Reky segera mengumumkan lagu kedua mereka.
“Selanjutnya, sebuah lagu yang akan mendinginkan telinga kalian. Radar akan ajak ke ‘Tempat Paling Indah’! teriaknya. Intro lagu ‘Tempat Paling Indah –Tahta’ segera dimainkan.
Tepuk tangan penonotn kembali riuh ketika Reky mulai bernyanyi. Suaranya memang mirip dengan vokalis band Tahta, yaitu Phewe. Tapi itu menurut Arola, Sahra, dan Welvy saja. Hehehe…
“Tuh, benar kan? Suara Reky emang mirip vokalisnya Tahta. Nggak ada bandingannya,” ujar Arola.
“Nggak, La. Suara Reky kalau nggak dibarengin sama permainan gitarnya Arlo, nggak sebagus kayak gini,” bantah Welvy.
“Sorry ya, La, Vy. Vokal Reky dan gitarnya Arlo nggak akan seimbang kalau gak ada bass-nya Raja,” ucap Sahra. Akhirnya mereka menjadi sibuk mempertahankan pendapatnya masing-masing daripada memperhatikan penampilan Radar Band.
“Ssssstttt!” seru Lala yang ada di sekitar mereka. “Bisa diam gak ,sih? Lagi nonton nih,” tegurnya. Welvy, Arola, dan Sahra langsung diam dan kembali memperhatikan ke depan.

Ku lelaki yang tak bisa menangis
Apa yang harus kulakukan?
Bila kau menjadi milikku
Kan kurelakan semua
Sesak hidupku
‘Kan kujadikan kau ratuku
Di tempat yang paling indah
Di tempat yang paling indah
Di hidupku…

Permainan gitar Arlo mengiringi intro reff pertama membut tepuk tangan penonton tak terhindari. Penonton terus ikut bernyanyidan menggoyangkan tubuhnya mengikuti irama hingga lagu berakhir.
“Waw! Waw! Waw! Tepuk tangan untuk Radar Band!” teriak MC Girie seraya memasuki panggung tepat setelah lagu selesai. Personil Radar Band melepaskan alat-alat musiknya dan mulai beranjak turun dari panggung.
“Thanks banget buat Radar Band, ya. Udah sabar banget,” ujar MC Oby yang berjalan mengikuti MC Girie.
“Lho, sabar kenapa By?” tanya MC Girie.
“Sabar nungguin penampilannya. Giliran terkahir kan mereka,” jawab MC Oby.
“Oh, iya yak!” balas MC Girie.
“Sambil menunggu penilaian juri nih, Kak Girie. Gimana kalau kita langsung aja ke acara hiburan?” tanya MC Oby.
“Nah, benar. Setuju banget. Kalau gitu langsung kita panggil aja ya… Hiburan pertama…,”

- to be continued -


0 komen:

Posting Komentar