Cute Brown Spinning Flower

7.8.16

RADAR BAND - Chapter 08



Sumber: suratproposal.blogspot.com

Jum’at siang saat pulang sekolah, minggu ketiga bulan Februari. Levy dan Orgarus berdiri di hadapan Para Media. Mereka membaca daftar peserta yang telah terdaftar di festival band besok. Ada 15 band di sana.
“Band kita urutan keberapa?” tanya Orgarus mencarai nama bandnya di daftar. Ia menunjuk daftar nama-nama band tersebut.
“Nomor 14,” jawab Levy, ia menunjuk angka 14 di daftar.
“Hm, band yang ikut berpertisipasi banyak juga ya. Yakin kita bisa menang?” gumam Orgarus.
“Jangan pesimis gitu, dong Ga! Masa nyerah sebelum bertarung?” ucap Levy.
“Soalnya banyak band baru yang ikutan juga, sih. Nih, lihat! Dari 15 band: Mars, Apel, Langgar, Hipotenusa, Blue, Sistem, Penyakit, Bluetooth, Toilet, charlie, Violet, Masa, Logo, dan Radar. Lima di antaranya masih baru, kan?”
“Yang masih baru itu: Langgar, Charlie, Violet, Masa, dan Radar. Bolehlah namanya. Oh, iya! Kalau nama band Arlo dkk apa, ya?” tanya Levy.
“Hm, iya juga. Band mereka ikut acara ini nggak, ya? Kalau mereka ikut, kita bisa kalah nih,” ucap Orgarus.
“Lu kok, pesimis melulu sih?”
“Soalnya, kalau dilihat dari kualitas personilnya, band-nya Arlo dkk itu pasti bakalan eksis di sekolah kita,” jawab Orgarus seraya berjalan menjauhi Para Media bersaa Levy.
Tak lama kemudian, Arlo dan Reky datang mendekati Para Media untuk melihat daftar peserta festival band besok.
“Aah! Kok, bisa urutan terakhir, Lo? Lu yang daftarin, kan?” tanya Reky.
“Sorry, sorry! Gue hampir lupa, gara-gara sibuk ngerjain tugas. Untungnya belum ditutup. Hehehe,” jawab Arlo seraya menggaruk-garuk kepalanya.
“Kayak Dazaki lu,” komentar Reky.
“Hehehe. Wah, Logo Band juga ikutan ternyata,” ujar Arlo saat melihat nama Logo Band dekat nama band-nya.
“Lu belum ngasih tahu Toya nama band kita, kan?” tanya Arlo kemudian.
“Nggak, kok. Biar mereka cari tahu sendiri. Hihihi,” jawab Reky.
Tiba-tiba, saat Arlo berencana untuk meninggalkan Para Media, telah berdiri Welvy, Arola, dan Sahra di hadapannya.
“Hai, Arlo!” ucap Welvy.
“Iya. Ada apa?” tanya Arlo.
“Buat Jum’at kemarin, thanks banget ya. Lu udah nolongin gue,” jawab Welvy seraya tersipu malu.
“Jum’at kemarin?” gumam Arlo. Ia mengusap-usap rambutnya seraya mencoba mengingat.
“Oh! Waktu di jalan itu, ya? Mestinya gue yang minta maaf. Maaf, ya!”
“Nggak apa-apa, kok. Gue juga mau ucapin terimakasih karena Arlo udah nolongin,” balas Welvy malu-malu.
“Dari kejauhan, Ancient memperhatikan ketiga temannya yang sedang berbicara dengan Arlo dan Reky. Ia bersandar pada dinding kelas yang tak jauh dari Para Media. Tiba-tiba Dazaki datang menyapanya.
“Hei, An! Lagi ngapain?” tanya Dazaki.
“Eh, Za. Lagi nungguin Welvy, Arola dan Sahra aja, sih.”
“Yang lagi ngobrol sama Reky dan Arlo itu?” tanya Dazaki. Ancient mengangguk.
Sementara itu, Sahra dan Arola yang ada di belkang Welvy sibuk bisik-bisik berdua. Mereka memperhatikan Reky yang mendengarkan pembicaraan Arlo dan Welvy.
“Sahra! Temannya Arlo keren juga,” bisik Arola.
“Naksir lu, La?”
“Iya deh, kayaknya. Habisnya, senyum sama gayanya buat gue melting,” jawab Arola saat melihat Reky tersenyum.
“Kak Levy gimana?” tanya Sahra lagi.
“Capek deh, mikirin dia.”
***************************
“Galu gitu. Gue pamit, ya. Sekali lagi makasih,” pamit Welvy pada Arlo dan Reky.
“Iya,” jawab Arlo. Ia melambaikan tangannya saat Welvy, Arola, dan Sahra pergi. Kemudian ia dan Reky pergi ke arah berlawanan.
Welvy, Arola dan Sahra berjalan menuju Ancient yang telah menunggu mereka. Tapi, Ancient masih asyik mengobrol dengan Dazaki.
“Lagi asyik, ya? Ganggu nggak, nih?” tanya Arola saat mendekati Ancient.
“Nggak, kok. Cuma ngebahas matematika aja. Kebetulan temanku ini juga di ajar guru yang sama,” jawab Ancient.
“Dazaki, kelas 2C,” ucap Dazaki memperkenalkan diri. Ia bersalaman dengan Welvy, Arola, dan Sahra.
“Kalau begitu, gue duluan ya. Thanks ya, An buat sarannya,” pamit Dazaki.
Setelah Dazaki pergi, Sahra menarik lengan Ancient agar lebih dekat dengannya. Ia membisikan sesuatu pada Ancient.
“Heh, ngomongin apa sih kalian?” tanya Welvy penasaran melihat tingkah laku Sahra dan Ancient.
“La! Lu naksir sama temannya Arlo? Siapa namanya?” tanya Ancient kemudian,
“Reky?” jawab Arola. Ia senyum-senyum salah tingkah.
“Kita pulang, yuk!” ajak Arola mengalihkan pembicaraan.

-to be continued-


0 komen:

Posting Komentar