Cute Brown Spinning Flower

15.7.16

RADAR BAND - Chapter 04


Sumber : youtube.com

Sabtu, di minggu kedua bulan September, diadakan pentas seni di sekolah Arlo dkk. Pentas seni adalah kegiatan  rutin yang dilakukan sekolah setiap akhir pekan. Tujuannya agar siswa-siswi tidak stress belajar terus menerus, dan yang lebih penting untuk mengasah bakat mereka dalam bidang kesenian.
Maafkan aku...
Menduakan cintamu..
Berat rasa hatiku...
Tinggalkan dirinya...
Senandung lagu ‘Demi Waktu’-nya Ungu yang dibawakan oleh Logo Band memicu tepuk tangan siswa-siswi yang menonton pentas seni. Penampilan personilnya memang sudah melekat di hati para penontonnya. Band yang didalangi Toya – vokal, Ikrar – gitar, Levy – bass, Orgarus – keyboard, dan Afrizy – drumm, dimana mereka semua kini telah duduk di bangku kelas 3, setiap penampilannya sangat hebat. Tak jarang setiap pentas seni mereka dapat nge-band sampai lima kali karena permintaan penonton. Ditambah dengan wajah mereka yang bisa dibilang di atas rata-rata anak cowo kebanyakan, semakin banyak yang menyukai, terutama siswi-siswi.
“Makin lama, Logo Band makin hebat, ya?” komentar Reky  yang saat itu menonton Pensi bersama Arlo dan Dazaki. 
“Iya, semakin keren,” tambah Dazaki.
“Eh, hari ini kita latihan nggak? Kalau latihan jangan di studio-ku ya. Soalnya ada anak kuliahan yang mau rental tiga jam,” lanjutnya.
Memang selama Arlo dkk membentuk band, mereka lebih sering berlatih di studio milik Dazaki dan kakaknya, Arie. Walau memang awalnya sangat sulit untuk kompak, tapi mereka tetap berusaha.
“Hebat bener” gumam Arlo yang masih memperhatikan penampilan Logo Band.
“Arloo! Lu dengar kata Dazaki nggak, sih?” seru Reky. Ia melambai-lambaikan tangan di depan wajah Arlo.
“Iya, gue dengar. Kita latihan di studio samping sekolah,” jawab Arlo seraya menahan tangan Reky yang melambai-lambai. 
“Oke, deh. Gue cari Raja dan ancient dulu,” ujar Dazaki. Kemudian ia berlari meninggalkan Arlo dan Reky.
****************
Sorak sorai dan tepuk tangan penonton semakin meriah saat Logo Band turun dari panggung. Siswi-siswi mulai histeris saat Logo Band melewati mereka saat berjalan keluar panggung. Kumpulan penonton yang berkerumun untuk mengambil gambar personil Logo Band dengan handphone-nya mulai bubar. 
“Gimana, La? Dapat nggak?” tanya Welvy menyongsong Arola saat selesai mengambil gambar personil Logo Band dengan kamera handphone-nya.
“Dapat, sih. Tapi nggak terlalu bagus,” jawab Arola. Ia memberikan handphone pada Welvy kemudian duduk di samping Ancient.
“Lihat, dong lihat!” Ancient bergabung dengan Welvy dan Sahra yang sedang melihat-lihat hasil gambar Arola.
“Ih, Kak Levy manis banget,” ujar Welvy saat melihat gambar Levy sedang tersenyum memainkan bass-nya.
“Kebanyakan foto Kak Levy ya, La?” tanya Ancient.
“Iya. Soalnya aku suka banget sama Kak Levy,” jawab Arola. Ia memgang pipi dengan kedua tangannya sambil senyum-senyum kegirangan.
“Lagi ngeliat apaan, sih?” tiba-tiba Raja datang dan iktu berkerumun dengan Wely, Ancient, dan Sahra.
“Ih, Raja! Ngapain, sih ikut-ikutan?” tanya Sahra agak gusar karena kesenangannya tiba-tiba terganggu.
“Haha. Galak banget. Gue pinjam Ancient sebentar, boleh?” tanya Raja.
“Jangan lama-lama, lho!” jawab Welvy. Kemudian asyik kembali memperhatikan foto-foto.
“Kenapa, Ja?” Ancient bangkit dari duduknya. Ia memperhatikan Raja menunjuk ke arah persimpangan koridor kelas. Ancient melihat Arlo, Reky, dan Dazaki di sana dan ia bersama Raja mendekati mereka.
******************************
“Lama banget,sih. Habis darimana?” tanya Sahra saat Ancient dan Raja datang.
“Nggak dari mana-mana, kok,” jawab Ancient. Ia kembali duduk di samping Welvy.
“Eh! Eh! Kak Levy, Kak Levy lewat sini,” seru Arola sibuk sendiri. Ia menepuk-nepuk lengan Ancient untuk menarik perhatian ketiga temannya.
“Mana? Mana?” tanya Welvy ikutan sibuk.
Arola, Welvy dan Sahra senyum-senyum saat melihat para personil Logo Band melintas di hadapan mereka. Seraya berdecak kagum dalam hari, namun tak pernah tersampaikan. Sepertinya Levy merasa diperhatikan. Ia menoleh ke arah Arola, Welvy, Sahra, Ancient dan Raja. Arola, Welvy dan Sahra segera buang pandang saat mengetahuinya. Begitu juga Levy, ia membuang pandangannya dari mereka berlima.
“Ih, tadi Kak Levy nengok,”ujar Welvy dengan gaya gemesnya.
“Iya. Nggak nyangka tahu,” sambung Sahra.
“Udah main bass-nya keren, kece abis lagi,” timpal Arola seraya menghentak-hentakkan kakinya. Mereka membayangkan Kak Levy yang sedang bermain bass.
“Halooo!” seru Raja menghapus bayangan Levy yang bermain bass di  kepala Welvy, Arola,dan Sahra.
“Daripada Levy, permainan bass gue lebih keren kali,” lanjutnya.
“Eh, Ja! Bukti dulu baru ngomong,” balas Welvy.
“Iya tuh. Punya band aja nggak,” tambah Sahra semakin memojokkan Raja. Kemudian ia bersama Welvy dan Arola kembali membicarakan Levy.
Raja benar-benar terpojok dan tak dapat membalas apa pun. Ia melirik ke arah Ancient yang mebalasnya dengan geleng-geleng kepala seraya senyum-senyum saat memperhatikan ketiga temannya.
-to be continued-

0 komen:

Posting Komentar