Cute Brown Spinning Flower

13.7.16

RADAR BAND - Chapter 03

“Kalian mau buat band?” tanya Ancient. Ia terlihat sangat tertarik.

“Iya. Rencananya, sih begitu kalau acara festival band benar-benar diadakan,” jawab Reky.
“Wah, festival band? Seru banget, tuh. Terus kalian mau ikutan?” tanya Ancient lagi.
“Ya, begitu deh. Cuma kita masih kita masih kurang personil. Lu mau ikutan?” tiba-tiba Reky langsung mengajak Ana.
“Boleh, nih? Emang siapa aja personilnya?”
“Baru kita berdua,” jawab Reky dan Arlo bersamaan. Jari mereka menunjuk satu sama lain dengan gaya konyolnya.
“Haha. Oke, deh. Gue ngikut. Main apa, ya gue?”
“Keyboard lah Ana,” jawab Reky dan Arlo lagi, masih bersamaan.
“Hehe. Iya ya. Berarti Arlo main gitar dan lu vokalist ya, Ky? Kita masih kurang basist sama drummer, dong?”
“Iya. Jadi kita mesti cari bassist dan drummer dulu,” jawab Arlo.
Ancient terdiam sejenak. Ia mengelus-elus dagunya, memikirkan sesuatu.
“Kalau buat bassist, kayaknya gue tahu deh siapa yang bisa,” gumamnya.
“Siapa?” tanya Arlo.
“Besok gue kasih tau, deh. Kalian kelas 2E kan?”
*****
Esok harinya saat istirahat pertama di sekolah.
“Permisi! Ada Arlo dan Reky, nggak?” Ancient mengunjungi kelas 2E dan bertanya pada seseorang anak perempuan yang duduk di bangku dekat pintu.
“Arlo dan Reky, ya?” gumam anak itu. Ia berdiri dan memperhatikan teman-teman sekelasnya.
“Kayaknya lagi keluar, deh.” Ujarnya memberi tahu Ancient.
“Oh, keluar ya? Oke. Makasih, ya. Ayo, Ja!” Ancient pergi dari kelas 2E seraya menarik lengan teman laki-laki yang sejak tadi berdiri di belakangnya. Anak laki-laki itu adalah teman sekelasnya bernama Raja.
“Kita mau kemana, An?” tanya Raja. Langkahnya tak seimbang karena Ancient menariknya cepat-cepat.
“Ketemu sama Reky dan Arlo,” jawab Ancient.
“Iya. Tapi pelan-pelan! Nanti kamu ketabrak...,”
BRUKH!
Tiba-tiba Ancient menabrak seorang anak laki-laki hingga ia dan orang yang tertabraknya terjatuh.
“Aduh. Sakiiiittt,” gumam Ancient.
“Eh, maaf-maaf. Gue nggak sengaja,” ujar anak laki-laki itu. Ia membantu Ancient berdiri.
“Nggak apa-apa. Gue juga nggak ngeliat jalan,”jawab Ancient. Ia membersihkan debu di pakaiannya.
“Apa gue bilang. Jalan pelan-pelan! Susah sih, dibilanginnya,” komentar Raja. Ancient tidak menanggapi komentar Raja tersebut. Ia masih sibuk membersihkan debu di pakaiannya.
“Ancient!” seseorang memanggil Ancient dari kejauhan. Saat Ancient menengok ke arah datangnya suara, di sana ada Arlo dan Reky sedang berlari kecil menghampiri.
“Hei, An! Katanya mau ngasih tau sesuatu?” tanya Arlo saat telah berada di hadapan Ancient.
“Iya. Nih, Raja. Yang bakalan jadi bassist kita,” jawab Ancient seraya menunjuk Raja.
“Bassist? Maksudnya?” tanya Raja tak mengerti.
“Kan, tadi udah gue jelasin. Di sekolah kita akan ada festival band, terus Arlo, Reky dan gue ingin ikutan, tapi kita masih kekurangan personil. Mau, ya jadi bassist di band kita, ya? Siapa lagi kalau bukan lo, Ja?!” jawab Ancient menjelaskan seraya mengubah-ngubah mimik wajahnya. Reky dan Arlo tertawa geli melihat ekspresi temannya itu.
“Band, ya?” Raja mengernyitkan dahi. Ia tak langsung menjawab ajakan temannya itu. Arlo dan Reky makin galau.
“Oke, deh. Asalkan nggak mengganggu pelajaran, ya.” Raja menyetujui. Arlo, Reky, dan Ana bersorak kegirangan.
“Selamat bergabung di band kita, Ja. Gue Arlo,” Arlo mengangkat tangannya. Raja membalas jabatan tangan Arlo.
“Gue Reky,” Reky juga memperkanlkan diri.
“Jadi, kapan mulai latihan?” tanya Raja begitu semangat.
“Ja! Drummer-nya belum ada,” jawab Ancient seraya menepuk bahu Raja. Raja menatap Arlo dan Reky. Mereka berdua menganggukan kepala, membenarkan pernyataan Ancient.
“Terus gimana?”
“Maaf!” terdengar suara seseorang dari samping mereka. Ternyata itu adalah anak laki-laki yang bertabrakan dengan Ancient.
“Aku Dazaki. Maaf, ya. Tadi, nggak sengaja mendengar percakapan kalian. Kebetulan, gue bisa main drumm. Kalau diizinkan, boleh nggak gue gabung band kalian?” anak bernama Dazaki itu menjelaskan.
Arlo, Reky, Ancient dan Raja yang tadinya terbengong kini saling pandang, kemudian mereka menatap pada Dazaki dan mengeluarkana senyum anehnya.
“KETEMU!” seru mereka bersamaan. Kemudian mereka bersorak-sorak kegirangan. Dazaki cuma bisa garuk-garuk kepala melihatnya.

-to be continued-

Sumber gambar:
littlerockersmusic.com


0 komen:

Posting Komentar