Cute Brown Spinning Flower

12.7.16

RADAR BAND - Chapter 02

Pulang sekolah, Arlo mengikuti Reky menggunakan sepedanya. Mereka berkendara memasuki sebuah perumahan dan berhenti di sebuah rumah bercat biru muda dengan halaman kecil. Rumah itu dikelilingi pagar yang sedikit lebih tinggi dari tinggi mereka. Reky menekan bel yang berada di samping gerbang pagar. Tak lama kemudian keluar seorang laki-laki yang usianya 2 tahun lebih tua dari mereka. Ia membuka gerbang pagar.
“Eh, Reky. Ayo, masuk!” perintahnya.
“Makasih, Kak Aldy,” balas Reky.
Arlo dan Reky menuntun sepeda mereka memasuki gernbang pagar dan menyimpanya di samping halaman. Mereka mengikuti Aldy memasuki rumah dan mempersilahkan mereka duduk di sofa ruang tamu. Tak jauh dari sana terdapat sebuah keyboard yang sedang dimainkan oleh seorang anak perempuan sebaya Reky dan Arlo. Anak perempuan itu menggunakan earphone sehingga ia tak menyadari kedatangan mereka.
“Mainkeyboardnya jago banget,” batin Arlo.
“Duduk aja dulu, ya. Gue panggilkan Ancient,” ujar Aldy. Ia berjalan mendekati anak perempuan yang sedng bermain keyboard.
“Ancient! Teman lu udah datang tuh,” teriak Aldy. Tapi Ancient tak merespon. Sepertinya volume earphone yang ia gunakan cukup tinggi. Aldy menggeleng-gelengkan kepala. Ia menggeser earphone yang digunakan ancient.
“Ancient! Temen lu udah dataaannnggg...,” teriak Aldy di telinganya Ancient.
“Apa-apaan, sih Kak? Berisik tahu,” Ancient terperanjat dan spontan menutup telinganya yang diteriaki Aldy.
“Makanya, pakai earphone tuh jangan keras-keras suaranya. Teman lu tuh udah datang.” Aldy menunjuk Arlo dan Reky.
“Oh. Oke, deh. Thanks, ya Kak.”
Aldy berjalan meninggalkan Ancient dan memasuki kamarnya. Ancient merapikan earphone yang tadi ia gunakan,kemudian berjalan mendekati Reky dan Arlo. Ia duduk di sofa samping Reky dan Arlo.
“Kenapa, Ky?” tanya Ancient.
“Mau nanya PR matematika, dong. Boleh nggak?” ujar Reky sambil cengar-cengir.
“Boleh, kok. Boleh. Slow aja kali!” jawab Ana.
“Oh, iya. Aku juga bawa teman sekelasku, nih. Namanya Arlo,” ucap Reky, memperkenalkan Arlo.
Arlo dan Ancient berjabat tangan memperkenalkan namanya masing-masing. Kemudian mereka memulai berdiskusi untuk mengerjakan PR matematika. Saat mengerjakan PR-nya, pikiran Arlo dan henti-henti memutar ulang gambaran Ancient saat sedang memainkan keyboard tadi. Menurutnya, permainan Ancient sangatlah cocok dalam band yang akan dibentuk olehnya dan Reky.
“Ky!” panggil Arlo tiba-tiba di tengah diskusi.
“Hm?” respon Reky. ia sedang serius mengerjakan PR matematika-nya.
“Ancient mau nggak, ya kalau ikut band kita nanti? Lu ajak dia, dong! Lu kan udah kenal Ancient duluan daripada gue,” pinta Arlo.
“Arlo, kita ke sini buat ngerjain PR matematika. Bukan buat ngomongin band,” jawab Reky.
“Band apa?” tanya Ancient. Rupanya ia mendengarkan pembicaraan Reky dan Arlo.
-to be continued-

0 komen:

Posting Komentar