Cute Brown Spinning Flower

11.7.16

RADAR BAND - Chapter 01

Yooo... this is it. Cerita bersambung writer selanjutnya. Hohoho..
Gak nyangka banget bisa menyelesaikan cerita bersambung yang pertama.  Yap, THE BEAUTIFUL OF FRIENDSHIP sudah berakhir di Chapter 29 ( kalau yang mau baca, bisa klik di sini.

Selanjutnya inilah cerita bersambung writer yang kedua.
Hmm, rencananya sih writer mau terbitkan dua cerbung sekaligus. Ada lagi nih cerita petualangan gitu yang pernah writer tulis pas masih SMP. Oh iya, RADAR BAND juga writer tulis pas masih SMP loh. Maaf banget baru bisa terbit online sekarang. Hehehe.
Ya, silahkan di nikmati dah ya. Hihihihi.
------

RADAR BAND – CHAPTER 1

JREEENNNGG!!!
Suara dawai gitar yang dipeti oleh jari-jemari Arlo. Gerakan jarinya semakin lincah. Bermain gitar adalah hobinya. Semenjak Pak Kazarlo, ayahnya, membelikan gitar untuknya 2 tahun lalu, ia tak pernah sekali pun absent latihan. Meskipun begitu, ia tak pernah tinggi hati karena bakatnya.
“Arlo! Bisa bantu Bunda?” pinta Bu Kazarlo, ibu Arlo, memanggil dari dapur.
Arlo merngenyitkan dahinya.
“Baru satu petik, udah dipanggil aja.” Batin Arlo. Ia taruh gitar kesayangannya itu kemudian menuju dapur.
“Iya Bunda. Arlo ke dapur.”
**********
Di sekolah Arlo, bel istirahat kedua baru saja berbunyi. Reky, teman sekelas Arlo, mendekat saat ia sedang memasukan buku-bukunya.
“Hei, Arlo! Kok, lemas banget sih?” tanya Reky. Teman Arlo yang memiliki nama lengkap Reky Randy ini punya suara yang merdu, lho.
Arlo menghela nafas panjang.
“Memang kenapa, Ky?”
“Pasti lagi BT, ya? Masih muda jangan kebanyakan BT. Nggak baik buat kesehatan,” jawab Reky belagak menasehati.
“Oh, iya Lo! Gue dapat bocoran dari Pak Ricky. Katanya sekitar empat atau lima bulan lagi bakalan ada festival band. Lu mau ikutan, gak?” tanya Reky kemudian.
“Festival band? Dalam rangka apa?”
“Kurang tau, sih. Tapi, bukannya kamu pernah bilang ingin membuat band?”
“Hm, iya juga sih. Kalau misalnya jadi acaranya, boleh deh.” Arlo kembali bermalas-malasan di bangkunya.
“Lu kenapa, sih? Lemes amat?”
“Gue nggak ngerti PR matematika tadi, nih. Besok dikumpulkan lagi.”
“Ya, elah. PR tadi, tuh gampang kali. Nanti pulang sekolah, lu ikut sama gue deh! Kita ke rumah Ancient,” ajak Reky.
“Ancient kelas 2A? Ngapain?” tanya Arlo.
“Ya, ngerjain PR matematika, lah. Dia tuh, pinter banget tahu. Soalnya gue juga nggak ngerti PR matematika tadi. Hehe...,” jawab Reky seraya menggaruk-garuk kepalanya.

-to be continued-

0 komen:

Posting Komentar