Cute Brown Spinning Flower

17.6.16

The Beautiful of Friendship - Chapter 23

"Kyaaaaa...! Tolong! Lepasin! Lepasin...," teriakan berasal dari dalam rumah.
"Itu suara Lara," ujar Irfan.
"Lara dalam bahaya. Kita harus menolongnya!" seru Ira. Ia menatap Fami dan memberi kode untuk masuk ke dalam rumah.
"Aku pikir suaranya berasal dari kamar Lara," ucap Irfani. Ia berlari kecil menuju sebuah jendela yang letaknya di samping rumah.
"Kyaaa..! Lepasin aku! Lepasin!" terdengar lagi teriakan Lara.
"Diam bocah!" bentak seseorang.
Suara teriakan Ira berganti dengan rintihan dan isak tangis yang tak henti-hentinya. Sepertinya perampok tersebut mengikat lengan dan kaki Lara serta menutup mulutnya menggunakan plester.
"Ayo, kita ke lokasi Si Boss!" suara yang berbeda dari yang membentak di awal. Kemudian terdengar suara pintu tertutup.
Tiba-tiba Fami melayang keluar dari jendela.
"Ira! Perampok itu sudah keluar dari kamar Lara," ucapnya. Ira mengangguk.
"Perampoknya sudah keluar dari kamar Lara," ucap Ira mengulangi kata-kata Fami.
"Ha? Beneran? Darimana kamu tahu?" tanya Irfani.
"Coba kulihat," Ana mengintip ke dalam ruangan. Rupanya apa yang Ira katakan benar. Ia mengetuk-ngetuk jendela. Lara yang mendengarnya segera mencari sumber suara dan mendapati teman-temannya di balik jendela. Ia berusaha bangun dan mendekati jendela. Lara membuka jendela kamarnya. Perlahan-lahan mereka memasuki kamar Lara melalui jendela.
"Kamu nggak apa-apa, kan?" tanya Irfan saat melepaskan ikatan dari tangan, kaki, dan plester di mulut Lara.
"Iya. Tapi Ayah dan Mama di sekap di kamarnya oleh orang-orang itu," jawab Lara. Ia menyeka air matanya.
"Ada berapa orang, La?" tanya Irfani.
"Aku cuma lihat 4 orang."
"Kita harus menolong mereka!" ajak Ira.
"Tapi, kan bahaya Ra." ucap Irfani.
"Kalau mereka bawa senjata gimana?" tambah Irfan.
"Tapi kalau ada apa-apa sama Ayah dan Ibu Lara gimana?" balas Ira.
"Tenang semuanya! Aku ada ide..."

0 komen:

Posting Komentar