Cute Brown Spinning Flower

8.6.16

The Beautiful of Friendship - Chapter 17

"Lara! Irfani! Ini punya kalian. Irfan dan Deno, yang ini." Ira membagi-bagikan rangkuman pada teman kelompoknya. Irfan dan Deno merasa tak enak dan sangat berterimakasih. Sedangkan Lara dan Irfani menatapnya dengan sebal. Mereka merasa hal tersebut sama sekali tak mengganggu Ira. Kemudian, Ira mengambil kotak makanan miliknya.
"Aku udah boleh makan, ya." ujarnya. Ia duduk di samping Deno.
"Ira! Enak, ya?." Fami muncul dengan wajah memelas. Tapi Ira hanya dapat menjawabnya dengan tersenyum, karena ia sedang bersama teman-temannya.
-------
Setelah mengumpulkan tugas rangkuman, Bu Osa mengumumkan waktu istirahat selama 30 menit. Siswa-siswi diperbolehkan istirahat dimana pun asalkan tidak mendekati wilayah bahaya dan tidak terlalu jauh dari pos. Selain itu, mereka juga harus memperhatikan teman-teman sekelompoknya.
Ira menggunakan waktu ini untuk melihat-lihat tanaman di sekitar pos. Banyak tanaman yang namanya baru ia ketahui saat fieldtrip tadi. Baru beberapa menit ia melihat tanaman, Deno memanggil untuk berpindah tempat.
Ira merasa kelompoknya telah melewati palang tanda bahaya. Ia mencoba untuk menegur teman-temannya.
"Anu, teman-teman! Kayaknya kita mesti balik lagi, deh. Kita kan udah melewati palang bahaya," ujarnya.
Irfan dan Deno menghentikan langkah mereka.
"Oh, benarkah? Wah, aku nggak lihat. Keasyikan ngobrol sama Deno, nih." ucap Irfan.
"Yuk, kita balik aja!" tambah Deno.
Tapi, Lara dan Irfani tetap berjalan. Mereka semakin jauh meninggalkan Irfan, Deno, dan Ira. Ira melihat mereka berlari menuju bibir jurang.
"Hei! Jangan kesana!" teriak Ira. Ia berlari menuju Lara dan Irfani. Irfan dan Deno mengikuti di belakangnya.
"Memangnya kenapa?" tanya Irfani, ketus. Saat Ira berada di hadapannya.
"Bu Osa, kan sudah memperingatkan: Jangan mendekati wilayah bahaya!" jawab Ira.
"Ah, peduli amat sama Bu Osa. Dia itu cuma orang dewasa yang bisanya ngatur-ngatur doang," balas Lara.
"Tapi, La...."
"Udah, ah! Gak usah sok tahu!" Lara memotong seraya mendorong tubuh Ira. Ira mencoba menyeimbangkan tubuhnya yang hampir terjatuh. Tapi pijakannya tergelincir. Tubuhnya terjatuh ke arah jurang.
"IRAAAA...!!!"

- to be continued -

0 komen:

Posting Komentar