Cute Brown Spinning Flower

23.5.16

The Beautiful of Friendship - chapter 9

"Lara! Irfani! Buka pintunya!" Ira berteriak-teriak seraya memukul-mukul pintu gudang.
"Siapa saja di luar, buka pintunya! Tolong! Tolong!"
Tapi tak ada seorang pun yang datang. Lara, Irfani, dan yang lain telah kembali ke kelas karena terdengar suara bel masuk. Tak ada yang mengetahui keberadaan Ira selain mereka. Jika mereka berencana untuk mengurungnya, maka mereka tak akan membukakan pintu bahkan sampai pulang sekolah nanti.
"Gawat. Aku harus cari jalan lain," gumam Ira. Ia memperhatikan sekitar gudang. Matanya tertuju pada cahaya yang masuk dari celah-celah lubang ventilasi. Ventilasi yang terbuat dari kayu tersebut telah lapuk rupanya. Jika ia mendobrak lubang tersebut, tentu tubuhnya dapat dengan mudah melewati lubang tersebut.
"Tapi... Tingginya... Eh, tunggu. Kalau aku panjat kursi-kursi itu pasti bisa."
Rupanya tumpukan kursi tak terpakai tepat berada di bawah lubang ventilasi. Ira agak ragu untuk memanjatnya karena kursi-kursi tersebut sudah sangat lapuk. Bagaimana jika nanti ia terjatuh dan tertimpa kursi-kursi tersebut?
Tapi, ia tak boleh ragu. Ada juga kemungkinan ia bisa keluar dari gudang bila memanjat kursi-kursi itu, kan?
Pada akhirnya, Ira memanjat tumpukan kursi tersebut. Sangat hati-hati, hingga akhirnya ia berada tepat di depan lubang ventilasi.
"Haa... Berhasil. Sekarang, tinggal dobrak kayu ventilasi ini dan aku bisa keluar," pikir Ira. Ia mengangkat kakinya, mengambil ancang-ancang untuk mendobrak kayu ventilasi.
BAKH!
Ira menendang kayu tersebut. Namun rupanya kayu ventilasi masih sangat keras. Tendangannya hanya membuat tubuhnya kembali terpental ke belakang. Kakinya yang lain tidak terlalu kuat menahan, ditambah tumpukan kursi di bawahnya mulai bergoyang-goyang.
"Kalau begini, aku bisa jatuh...."
Tumpukan kursi kini ambruk.

-to be continued-

0 komen:

Posting Komentar